e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 27 Desember 2024
Ayat SH: Lukas 2:41-52
Judul: Tidak Meremehkan Anak-anak
Kehidupan bagi anak-anak tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada moralitas dunia yang abu-abu, perkembangan yang pesat, dan dinamika sosial yang rumit. Di tengah masyarakat, anak-anak bukanlah figur yang terpandang. Sering kali orang dewasa memandang mereka dengan sebelah mata dan lebih memilih untuk sibuk dengan kepentingan mereka sendiri. Maka, tidak mengherankan jika banyak orang dewasa meremehkan keberadaan anak-anak.
Perikop ini menunjukkan bahwa tidaklah benar bagi kita untuk menormalkan begitu saja kebiasaan berpikir yang meremehkan anak-anak. Sebab, bisa jadi merekalah yang dipakai Allah untuk menyuarakan kebenaran yang sejati.
Seorang anak berusia 12 tahun pernah membuktikan hal itu. Ia mengikuti hal yang baik dari orang tua-Nya, yakni taat beribadah (41-42). Ia berani melakukan apa yang benar dan menunjukkan identitas-Nya sebagai Anak Allah (43, 49). Bahkan, tidak hanya di depan orang tua-Nya, tetapi di depan para guru agama Ia menunjukkan penguasaan-Nya akan firman Allah. Dengan penuh pengertian Ia mendiskusikannya hingga membuat orang-orang dewasa itu mengagumi-Nya (46-47). Juga Ia mengetahui dengan jelas apa yang sepatutnya dilakukan dan tetap taat kepada orang tua-Nya sebagai wujud ketaatan kepada Bapa (51-52).
Pada satu sisi, tindakan anak-anak memang sering kali membingungkan bagi kita dan cenderung membuat orang dewasa menganggap remeh perilaku mereka. Pada sisi lain, penting untuk ditekankan bahwa masa emas seorang manusia adalah masa bayi hingga kanak-kanak. Kita perlu mengisinya dengan hal yang benar dan tepat. Anak-anak sangat membutuhkan pertolongan kita, orang dewasa, untuk merealisasikan hal tersebut.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak membutuhkan Allah dan firman-Nya. Pikiran mereka dibentuk oleh pengenalan tentang Allah dan perasaan mereka dibimbing dalam kasih-Nya. Dengan begitu, mereka mampu bertumbuh dan berkembang secara benar, serta menikmati hidup yang diberikan oleh Allah. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:41-52
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:41-52
Lukas 2:41-52
41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 27 Desember 2024
Ayat SH: Lukas 2:41-52
Judul: Tidak Meremehkan Anak-anak
Kehidupan bagi anak-anak tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada moralitas dunia yang abu-abu, perkembangan yang pesat, dan dinamika sosial yang rumit. Di tengah masyarakat, anak-anak bukanlah figur yang terpandang. Sering kali orang dewasa memandang mereka dengan sebelah mata dan lebih memilih untuk sibuk dengan kepentingan mereka sendiri. Maka, tidak mengherankan jika banyak orang dewasa meremehkan keberadaan anak-anak.
Perikop ini menunjukkan bahwa tidaklah benar bagi kita untuk menormalkan begitu saja kebiasaan berpikir yang meremehkan anak-anak. Sebab, bisa jadi merekalah yang dipakai Allah untuk menyuarakan kebenaran yang sejati.
Seorang anak berusia 12 tahun pernah membuktikan hal itu. Ia mengikuti hal yang baik dari orang tua-Nya, yakni taat beribadah (41-42). Ia berani melakukan apa yang benar dan menunjukkan identitas-Nya sebagai Anak Allah (43, 49). Bahkan, tidak hanya di depan orang tua-Nya, tetapi di depan para guru agama Ia menunjukkan penguasaan-Nya akan firman Allah. Dengan penuh pengertian Ia mendiskusikannya hingga membuat orang-orang dewasa itu mengagumi-Nya (46-47). Juga Ia mengetahui dengan jelas apa yang sepatutnya dilakukan dan tetap taat kepada orang tua-Nya sebagai wujud ketaatan kepada Bapa (51-52).
Pada satu sisi, tindakan anak-anak memang sering kali membingungkan bagi kita dan cenderung membuat orang dewasa menganggap remeh perilaku mereka. Pada sisi lain, penting untuk ditekankan bahwa masa emas seorang manusia adalah masa bayi hingga kanak-kanak. Kita perlu mengisinya dengan hal yang benar dan tepat. Anak-anak sangat membutuhkan pertolongan kita, orang dewasa, untuk merealisasikan hal tersebut.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak membutuhkan Allah dan firman-Nya. Pikiran mereka dibentuk oleh pengenalan tentang Allah dan perasaan mereka dibimbing dalam kasih-Nya. Dengan begitu, mereka mampu bertumbuh dan berkembang secara benar, serta menikmati hidup yang diberikan oleh Allah. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:41-52
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:41-52
Lukas 2:41-52
41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab