e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 26 Desember 2024
Ayat SH: Lukas 2:21-40
Judul: Diserahkan untuk Menyelamatkan
Ada momen-momen tertentu yang memosisikan diri kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan tanggung jawab kita. Biasanya kita akan mengalami dilema. Pada satu sisi, kita tidak harus melakukannya. Pada sisi lain, hati kita tergerak untuk melakukannya karena kita tahu bahwa hasilnya akan menolong banyak orang, atau karena kasih kita yang besar kepada mereka.
Yesus Kristus, Sang bayi yang baru lahir, melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak harus dilakukan. Ia disunat dan diserahkan sesuai Hukum Taurat, seolah-olah Dia juga adalah manusia berdosa yang perlu dikuduskan (21-24).
Jelas bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kudus. Namun, Ia tetap menjalani semuanya karena kasih-Nya yang begitu besar bagi dunia dan kehendak-Nya untuk menyelamatkannya. Jadi, Yesus Kristus diserahkan untuk menyelamatkan dunia; momen inilah yang menjadi peneguhan bahwa janji Allah akan Mesias telah digenapi.
Hal itu dikonfirmasi oleh umat pilihan Allah yang hidup dekat dengan Allah dan peka terhadap kehendak-Nya, seperti Simeon dan Hana (25-32, 36-38). Nyanyian pujian Simeon membuat Yusuf dan Maria terheran-heran sekaligus memberi mereka peneguhan (33-35). Demikian juga ucapan syukur Hana dan pemberitaannya tentang Mesias yang dinantikan (38). Setelah dipersembahkan, Yesus Kristus sendiri membuktikan bahwa memang benar Dia adalah Juru Selamat yang diutus untuk menyelamatkan dunia (40).
Terkadang kita diminta oleh orang lain atau dikondisikan oleh keadaan untuk melakukan sesuatu yang tidak menjadi tanggung jawab kita. Untuk itu, penyerahan Sang Anak Allah dapat menjadi landasan kita dalam mengambil keputusan penting pada momen-momen tersebut. Kita dapat melakukan hal itu dengan maksud untuk menghadirkan penghiburan dan damai sejahtera bagi banyak orang di dekat kita.
Dengan demikian, kita dapat melakukan banyak hal atas dasar kasih. Hal ini pun mampu menjadi bukti bahwa kita adalah pengikut Sang Mesias sejati, yang serupa dengan Dia dan juga rela berkorban demi memuliakan nama Allah. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-40
Lukas 2:21-40
21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 26 Desember 2024
Ayat SH: Lukas 2:21-40
Judul: Diserahkan untuk Menyelamatkan
Ada momen-momen tertentu yang memosisikan diri kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan tanggung jawab kita. Biasanya kita akan mengalami dilema. Pada satu sisi, kita tidak harus melakukannya. Pada sisi lain, hati kita tergerak untuk melakukannya karena kita tahu bahwa hasilnya akan menolong banyak orang, atau karena kasih kita yang besar kepada mereka.
Yesus Kristus, Sang bayi yang baru lahir, melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak harus dilakukan. Ia disunat dan diserahkan sesuai Hukum Taurat, seolah-olah Dia juga adalah manusia berdosa yang perlu dikuduskan (21-24).
Jelas bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kudus. Namun, Ia tetap menjalani semuanya karena kasih-Nya yang begitu besar bagi dunia dan kehendak-Nya untuk menyelamatkannya. Jadi, Yesus Kristus diserahkan untuk menyelamatkan dunia; momen inilah yang menjadi peneguhan bahwa janji Allah akan Mesias telah digenapi.
Hal itu dikonfirmasi oleh umat pilihan Allah yang hidup dekat dengan Allah dan peka terhadap kehendak-Nya, seperti Simeon dan Hana (25-32, 36-38). Nyanyian pujian Simeon membuat Yusuf dan Maria terheran-heran sekaligus memberi mereka peneguhan (33-35). Demikian juga ucapan syukur Hana dan pemberitaannya tentang Mesias yang dinantikan (38). Setelah dipersembahkan, Yesus Kristus sendiri membuktikan bahwa memang benar Dia adalah Juru Selamat yang diutus untuk menyelamatkan dunia (40).
Terkadang kita diminta oleh orang lain atau dikondisikan oleh keadaan untuk melakukan sesuatu yang tidak menjadi tanggung jawab kita. Untuk itu, penyerahan Sang Anak Allah dapat menjadi landasan kita dalam mengambil keputusan penting pada momen-momen tersebut. Kita dapat melakukan hal itu dengan maksud untuk menghadirkan penghiburan dan damai sejahtera bagi banyak orang di dekat kita.
Dengan demikian, kita dapat melakukan banyak hal atas dasar kasih. Hal ini pun mampu menjadi bukti bahwa kita adalah pengikut Sang Mesias sejati, yang serupa dengan Dia dan juga rela berkorban demi memuliakan nama Allah. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-40
Lukas 2:21-40
21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab