e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 31 Desember 2024
Bacaan : 1 SAMUEL 18:14-30
Setahun: Wahyu 20-22
Nats: Menyadari bahwa TUHAN beserta Daud dan Mikhal putrinya mencintai Daud, makin takutlah Saul kepada Daud. Saul seterusnya menjadi musuh Daud. (1 Samuel 18:28-29)
Renungan:
TAK HABIS PIKIR
Saat terpilih menjadi raja Israel, Saul terlihat seperti seorang yang rendah hati. Itu bukan ambisinya, bahkan ia sama sekali tak pernah menduganya. Ia malah bersembunyi saat namanya terpilih melalui undian (1Sam. 10:22). Namun, seiring waktu karakter aslinya terlihat jelas. Ia begitu berambisi mempertahankan posisinya sebagai raja dengan segala cara, tak peduli ia sedang melawan Allah. Dengan berbagai upaya, ia ingin membunuh Daud yang telah diurapi Allah untuk menggantikannya. Bahkan, ketika semua usahanya itu tidak berhasil, ia akhirnya menyadari bahwa Tuhan menyertai Daud. Namun, pengertian itu tidak menyurutkan langkahnya untuk melakukan kejahatan hingga akhir hidupnya (ay. 29).
Rasanya kita tak habis pikir dengan sikap dan tindakan Saul ini. Saat menyadari bahwa langkahnya telah keliru, seharusnya ia kembali ke jalan yang benar. Namun, ia justru melangkah tegap dan percaya diri. Parahnya, langkah yang salah itu ia tempuh seumur hidupnya. Ia tidak peduli dengan berbagai peringatan yang diberikan kepadanya.
Sedihnya, Saul bukanlah satu-satunya orang yang berbuat demikian. Banyak orang yang mengabaikan nasihat, teguran, ataupun peringatan yang benar. Bahkan, jangan-jangan kita pun terkadang menempuh jalan yang dipilih oleh Saul. Lebih mementingkan diri sendiri daripada kehendak Tuhan. Memusuhi orang-orang yang dipilih oleh Tuhan karena kehadiran mereka menggeser peran kita. Mendengki serta merongrong mereka yang bekerja dengan tulus untuk Tuhan. Kiranya kita terus belajar merendahkan hati serta menghargai peran orang lain agar kita tidak menjadi penentang Allah. --HT/www.renunganharian.net
DIPERLUKAN KEBERANIAN DAN LANGKAH IMAN UNTUK MENEMPUH JALAN PERTOBATAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+SAMUEL+18:14-30
1 SAMUEL 18:14-30
14 Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.
15 Ketika dilihat Saul, bahwa Daud sangat berhasil, makin takutlah ia kepadanya;
16 tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala gerakan mereka.
17 Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang TUHAN." Sebab pikir Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin."
18 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?"
19 Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya.
20 Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;
21 sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan kepadanya; biarlah ia menjadi jerat bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!" Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi menantuku."
22 Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja."
23 Lalu para pegawai Saul menyampaikan perkataan itu kepada Daud, tetapi Daud menjawab: "Perkara ringankah pada pemandanganmu menjadi menantu raja? Bukankah aku seorang yang miskin dan rendah?"
24 Para pegawai Saul memberitahukan kepada raja, katanya: "Demikianlah jawab yang diberi Daud."
25 Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
26 Ketika para pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi menantu raja. Waktunya belum genap,
27 tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
28 Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.
29 Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi musuh Daud seumur hidupnya.
30 Apabila raja-raja orang Filistin maju berperang, setiap kali mereka maju berperang, maka Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul, sehingga namanya sangat masyhur.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+20-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+20-22
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 31 Desember 2024
Bacaan : 1 SAMUEL 18:14-30
Setahun: Wahyu 20-22
Nats: Menyadari bahwa TUHAN beserta Daud dan Mikhal putrinya mencintai Daud, makin takutlah Saul kepada Daud. Saul seterusnya menjadi musuh Daud. (1 Samuel 18:28-29)
Renungan:
TAK HABIS PIKIR
Saat terpilih menjadi raja Israel, Saul terlihat seperti seorang yang rendah hati. Itu bukan ambisinya, bahkan ia sama sekali tak pernah menduganya. Ia malah bersembunyi saat namanya terpilih melalui undian (1Sam. 10:22). Namun, seiring waktu karakter aslinya terlihat jelas. Ia begitu berambisi mempertahankan posisinya sebagai raja dengan segala cara, tak peduli ia sedang melawan Allah. Dengan berbagai upaya, ia ingin membunuh Daud yang telah diurapi Allah untuk menggantikannya. Bahkan, ketika semua usahanya itu tidak berhasil, ia akhirnya menyadari bahwa Tuhan menyertai Daud. Namun, pengertian itu tidak menyurutkan langkahnya untuk melakukan kejahatan hingga akhir hidupnya (ay. 29).
Rasanya kita tak habis pikir dengan sikap dan tindakan Saul ini. Saat menyadari bahwa langkahnya telah keliru, seharusnya ia kembali ke jalan yang benar. Namun, ia justru melangkah tegap dan percaya diri. Parahnya, langkah yang salah itu ia tempuh seumur hidupnya. Ia tidak peduli dengan berbagai peringatan yang diberikan kepadanya.
Sedihnya, Saul bukanlah satu-satunya orang yang berbuat demikian. Banyak orang yang mengabaikan nasihat, teguran, ataupun peringatan yang benar. Bahkan, jangan-jangan kita pun terkadang menempuh jalan yang dipilih oleh Saul. Lebih mementingkan diri sendiri daripada kehendak Tuhan. Memusuhi orang-orang yang dipilih oleh Tuhan karena kehadiran mereka menggeser peran kita. Mendengki serta merongrong mereka yang bekerja dengan tulus untuk Tuhan. Kiranya kita terus belajar merendahkan hati serta menghargai peran orang lain agar kita tidak menjadi penentang Allah. --HT/www.renunganharian.net
DIPERLUKAN KEBERANIAN DAN LANGKAH IMAN UNTUK MENEMPUH JALAN PERTOBATAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+SAMUEL+18:14-30
1 SAMUEL 18:14-30
14 Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.
15 Ketika dilihat Saul, bahwa Daud sangat berhasil, makin takutlah ia kepadanya;
16 tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala gerakan mereka.
17 Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang TUHAN." Sebab pikir Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin."
18 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?"
19 Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya.
20 Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;
21 sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan kepadanya; biarlah ia menjadi jerat bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!" Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi menantuku."
22 Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja."
23 Lalu para pegawai Saul menyampaikan perkataan itu kepada Daud, tetapi Daud menjawab: "Perkara ringankah pada pemandanganmu menjadi menantu raja? Bukankah aku seorang yang miskin dan rendah?"
24 Para pegawai Saul memberitahukan kepada raja, katanya: "Demikianlah jawab yang diberi Daud."
25 Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
26 Ketika para pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi menantu raja. Waktunya belum genap,
27 tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
28 Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.
29 Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi musuh Daud seumur hidupnya.
30 Apabila raja-raja orang Filistin maju berperang, setiap kali mereka maju berperang, maka Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul, sehingga namanya sangat masyhur.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+20-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+20-22
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA